Selasa, 24 Juni 2014

7 Cara Menjual Barang Yang Berstatus "Slow Moving"


7 Cara Menjual Barang yang berstatus "Slow Moving"
Stok barang dagangan perlu mendapat perhatian khusus baik dengan status fast moving maupun slow moving. Jika stok barang pada status fast moving sudah tentu konsentrasi usahawan akan berkisar pada teknik pengadaan yang cepat, pemeliharaan stok dan kontrol inventory yang menjamin ketersediaan barang dagangan tersebut. Lalu bagaimana dengan barang datangan yang berstatus slow moving atau kurang dan bahkan tidak laku terjual ?
Memang pada dasarnya sudah menjadi risiko seorang yang berdagang antara lain stok dagangan yang tak laku dalam waktu yang lama. Saat dalam keadaan seperti ini biasanya perlu terobosan dan kreatifitas agar barang dagangan bisa terjual dan kalau bisa laris. Membutuhkan pemikiran brilian dalam memperlakukan stok yang berstatus slow moving, dan lambat terjualnya.

Dalam bisnis yang besar, yang namanya stok harus minimal. Mengapa harus minimal? karena stok adalah uang mati yang harus diputar kembali. Coba kita bayangkan jika stok barang Anda menumpuk digudang, pasti pendapat mereka yang sebagai pemilik bisnis sendiri akan merasa sedih, seharusnya menjadi uang justru malah menjadi barang yang tidak dipakai.
Hal ini pasti tidak mau dialami oleh perusahaan lainnya. Untuk itu seorang usahawan harus mengetahui bagaimana cara menjual produk dengan cepat atau yang tidak laku menjadi laku keras. Tentu saja dibutuhkan kiat dan tips untuk sukses dalam menjalankan terobosan seperti ini.
Berikut ini cara menjual stok barang yang berstatus slow moving, bahkan tidak laku sehingga menjadi terjual, kiat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
1.     Mengubah Display. Yang dimaksudkan di sini adalah, mengatur ulang atau melakukan perubahan letak dari produk yang akan jual. Bisa saja produk yang dijual berstatus tidak laku karena letaknya yang tidak terjamah dari para calon pembeli atau konsumen. Di sini, usahawan bisa merubahnya atau meletakkannya ke tempat yang lebih strategis sampai dengan memberikan display khusus.
2.     Memberikan atau mengubah diskon. Setiap ketertarik para konsumen yang konsumtif biasanya dilandaskan dan juga bisa dilihat dari faktor harga, setiap permainan harga dimata para konsumen bisa menjadi perbandingan dan bisa jadi pilihan buat para konsumen. Memberikan diskon hingga tambahan diskon pada produk berstatus slow moving bisa menjadi alternatif.
3.     Propaganda dengan iklan. Maksudnya adalah, mencoba dengan cara iklankan secara alternatif produk yang tidak laku tersebut. Bisa saja di sini para pembeli yang datang ke Toko namun tidak mengetahui kelebihan atau keunggulan dari produk yang tidak laku tersebut. Ini bisa menjadi jalan keluar untuk mendorong terjualnya produk tersebut. Contoh tema iklan cuci gudang.
4.     Lelang Terbalik. Di sini Anda melakukan lelang kepada produk yang tidak laku. Contohnya saja, ada Stand penjual Helm, dan dari produk yang di tawarkan pasti ada saja yang tidak laku. Tidak laku tersebut, bukan hanya datang dari pelanggan yang tidak kunjung datang juga, tapi bisa saja model yang ditawarkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.Di sini Anda bisa memakai Lelang Terbaik. Misalnya adalah, Helm dengan harga Rp 240.000,-, dan pada lelang Anda tawarkan dengan harga Rp 200.000,-. Jika masih tidak laku juga, Anda bisa mengurangi harganya lagi sampai produk yang Anda tawarkan terjual.
5.     Meletakan harga spesial hingga modal ataupun dibawah modal. Bisa saja menggandeng dengan produk yang laris, jika membeli produk yang laris bisa membeli stock barang tersebut dengan harga khusus atau capaign.
6.     Memaksimalkan peran bagian penjualan. Bagian penjualan menjadi bagian terdepan dalam keberhasilan menarik minat konsumen untuk membeli sebuah produk, untuk itu memaksimalkan bagian penjualan dalam mempropagandakan atau mengusahakan produk slow moving dan tidak terjual perlu menjadi perhatian.
7.     Melihat kemungkinan pangsa target pasarnya. Mungkin produk tidak bertarget pada pasar di lokasi daerah toko yang usahawan miliki, pikirkan dan analisa kembali akan target pasar yang memungkinkan untuk produk tersebut. Jika dibutuhkan jalin kerjasama dengan rekanan atau usahawan yang memiliki bisnis serupa pada target pasar yang relevan menginginkan produk tersebut.
Demikianlah beberapa kiat dan tips yang dapat menjadi stategi bagus sebagai solusi mensiasati serta memperlakukan produk slow moving dan tidak laku bagi usaha yang dibangun. Pastikan kontrol usahawan tertuju pada bagian pengadaan stok untuk menghentikan dan mengurangi dari terjadinya kembali pengadaan untuk barang yang tidak laku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar