IBU : “ Sekolah Pertama Bagi Anak-anaknya “
Bismillanirohmanirohim,
Banyak yang bilang buah
tidak jauh jatuh dari pohonnya. Induk tidak mungkin bisa jauh dari anaknya.
Karena allah memberikan 2 Kesamaan dan perbedaan. Seperti contoh jantan dan
betina. Allah sudah menjodohkan ibu dengan bapak. Dan membuahi saya lalu
pekerjaan mereka saling mengisi dan sesuai kewajibannya. Ibu berkewajiban
mengurus rumah dan menjaga buah hatinya tetapi tidak dilarang untuk berkarir,
lalu bapak berkewajiban untuk mencari nafkah untuk istri dan buah hatinya di
luarsana. Banting tulang atau kerja keras.
Bapak juga sama menaruh
hidup dan mati, keringat bercucuran untuk mencari nafkah. Kemudian ibu harus
bisa menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya sebelum anak-anaknya menginjak
bangku sekolah. Saya pada saat itu berumur 3 tahun kurang masih belum lancar
untuk bicara, nah itu tugas seorang ibu untuk mengajak buah hatinya bicara.
Saya ingat dulu awal di ajarkan ibu yaitu bicara kata “ pak “. Kata kata
tersebut diulang-ulang sampai saya lancar mengucap kata “Bapak”.
Ibu adalah madrasah
pertama untuk anak-anaknya. Menjadi seorang ibu hal kesempurnaan tentunya dari
tangan seorang ibu kita di ajarkan kemampuan dasar
agama,membaca,menulis,berhitung,pelajaran akhlak dan salah satu jembatan untuk
pendekatan anak dengan Allah dan juga dengan mahluk hidup lainnya. Coba kita renungkan
berapa besar perjuangan seorang wanita , berapa besar perjuangan seorang ibu.
Kemudian beberapa hari kemudian kita
yang masih terlalu masih belum lancar bicara terus- menerus di latih diajarkan mengucap “ Au nana “, awalnya ibu
tidak mengerti apa yang dikatakan lalu lama kelamaan lancar dan mengucap “ Mau
Kemana “ . Ibu pernah cerita ke saya pada saat saya sudah SMA, seorang ibu akan
merasa bahagia dan merasakan menjadi perempuan seutuhnya yaitu 2 hal :
1. Melahirkan
dengan Normal Tanpa di operasi
2. Mengajarkan
anak-anaknya belajar apa lagi mengaji
Kemudian pada saatnya
umur 4 tahun seharusnya sudah di masukan sekolah Pendidikan Usia Dini PAUD
tetapi ibu masih ingin terus bersama saya tidak mau jauh walau 1 jam saja .
akhirnya ibu mengajarkan saya angka 1 mengajarkan saya mengaji dan sebagainya
sesampainya ber umur 5 tahun lalu di masukan Sekolah Taman Kanak-kanak TK. Ibu
mengajak aku ke TK Ar-rahman, ibu memakaikan baju yang lucu, merias rambut aku
di kuncir ke atas di pakaikan tas Pikacu. Begitu senangnya mengantarkan anak
daftar TK. Kalau kata orang sih yang sekolah siapa yang repot siapa dan yang semangat
siapa? ?.
keiklasan seorang ibu untuk melakukan kegiatan sehari-hari bersama buah hatinya tidak bisa di hitung oleh jari dan tidak bisa dibayarkan oleh apapun.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar