Kamis, 18 Juni 2015

IBU Adalah Sekolah Pertama Bagi Anak-anaknya



IBU  : “ Sekolah Pertama Bagi Anak-anaknya “

Bismillanirohmanirohim,

Banyak yang bilang buah tidak jauh jatuh dari pohonnya. Induk tidak mungkin bisa jauh dari anaknya. Karena allah memberikan 2 Kesamaan dan perbedaan. Seperti contoh jantan dan betina. Allah sudah menjodohkan ibu dengan bapak. Dan membuahi saya lalu pekerjaan mereka saling mengisi dan sesuai kewajibannya. Ibu berkewajiban mengurus rumah dan menjaga buah hatinya tetapi tidak dilarang untuk berkarir, lalu bapak berkewajiban untuk mencari nafkah untuk istri dan buah hatinya di luarsana. Banting tulang atau kerja keras.
Bapak juga sama menaruh hidup dan mati, keringat bercucuran untuk mencari nafkah. Kemudian ibu harus bisa menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya sebelum anak-anaknya menginjak bangku sekolah. Saya pada saat itu berumur 3 tahun kurang masih belum lancar untuk bicara, nah itu tugas seorang ibu untuk mengajak buah hatinya bicara. Saya ingat dulu awal di ajarkan ibu yaitu bicara kata “ pak “. Kata kata tersebut diulang-ulang sampai saya lancar mengucap kata “Bapak”.
Ibu adalah madrasah pertama untuk anak-anaknya. Menjadi seorang ibu hal kesempurnaan tentunya dari tangan seorang ibu kita di ajarkan kemampuan dasar agama,membaca,menulis,berhitung,pelajaran akhlak dan salah satu jembatan untuk pendekatan anak dengan Allah dan juga dengan mahluk hidup lainnya. Coba kita renungkan berapa besar perjuangan seorang wanita , berapa besar perjuangan seorang ibu.

       Kemudian beberapa hari kemudian kita yang masih terlalu masih belum lancar bicara terus- menerus di latih  diajarkan mengucap “ Au nana “, awalnya ibu tidak mengerti apa yang dikatakan lalu lama kelamaan lancar dan mengucap “ Mau Kemana “ . Ibu pernah cerita ke saya pada saat saya sudah SMA, seorang ibu akan merasa bahagia dan merasakan menjadi perempuan seutuhnya yaitu 2 hal :
1.      Melahirkan dengan Normal Tanpa di operasi
2.      Mengajarkan anak-anaknya belajar apa lagi mengaji

Kemudian pada saatnya umur 4 tahun seharusnya sudah di masukan sekolah Pendidikan Usia  Dini PAUD tetapi ibu masih ingin terus bersama saya tidak mau jauh walau 1 jam saja . akhirnya ibu mengajarkan saya angka 1 mengajarkan saya mengaji dan sebagainya sesampainya ber umur 5 tahun lalu di masukan Sekolah Taman Kanak-kanak TK. Ibu mengajak aku ke TK Ar-rahman, ibu memakaikan baju yang lucu, merias rambut aku di kuncir ke atas di pakaikan tas Pikacu. Begitu senangnya mengantarkan anak daftar TK. Kalau kata orang sih yang sekolah siapa yang repot siapa dan yang semangat siapa? ?.
keiklasan seorang ibu untuk melakukan kegiatan sehari-hari bersama buah hatinya tidak bisa di hitung oleh jari dan tidak bisa dibayarkan oleh apapun.
Wassalam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar