Pengalaman
Pertama Mendaki Gunung Cermai, Bersama Keluarga
Siapa
sih yang tak ingin sampai puncak bersama orang yang disayang, Setelah beberapa
hari ditinggal ibu saya merasa ingin mengerjakan hal sesuatu sehingga sibuk
lalu lupa dengan apa yang musibah saya alami. Musibah yang sangatlah berat.
Kemudian saya bergegas mencari informasi suatu organisasi “Marching Band”
karena sejak Sekolah Menengah Pertama kecintaan saya dengan dunia Marching Band
sangatlah erat apa lagi marching band menunjukan sikap kekeluargaan. Dan
Alahamdulillah sampai sekarang masih suka.
Tidak di sengaja saya searching google untuk
mengetahui dan mencari marching band manakah yang mengajak bermain musik sambil
Syiar. Ternyata “Marching Band Remaja Istiqlal Jakarta” di bawah naungan Masjid
Istiqlal Jakarta.
Saya sudah mengikuti di asrama sabtu Minggu , ketika
hari kamis bapak dan kakak adik saya bercerita tentang gunung , saya tidak
menghiraukan karena saya pikir tidak akan pergi , tidak tahunya pas ketika saya
di asrama hari minggu saya mau balik pulang ke bekasi ternyata saya mempunyai
keraguan, lalu saya cek handphone ada sms dari tante saya yang berisikan :
farah, pulang ke rumah tante saja soalnya bapak dan kk adik kamu pergi ke
gunung.
Dari situ saya kesal saya kecewa saya cape campur
aduk semua, karena saya juga pengen dong naik gunung,saya telepon bapak saya
tapi bapak saya ga ada pembicaraan yang mengajak saya, saya lalu meminta ikut
kemudian di suruh nyusul ke cirebon naik kereta sendiri tepat naik kereta jam 5
sore.
Dengan penuh keberanian,penuh nekat,dan penuh cape
hehe . saya nyusul langsung, sesampainya di cirebon saya bertanya kepada bapak
saya kenapa saya ga di ajak, setelah mendengar alesan bapak saya. Saya cukup
kecewa karena faktor fisik saya suka lemah.
Setelah itu saya langsung bergegas beresin ransel
yang mau saya bawa naik gunung, tanpa banyak bicara langsung ikut aja ke mobil
langsung, ketika mau berangkat ke kuningan. Sampai saat itu saya pun juga tidak
tau pergi ke gunung mana.
Sudah sampai di kuningan tempat di bawah gunung
dekat dengan pemukiman warga, ada pintu masuk yang ada tulisan besar GUNUNG
CEREMAI. Waw saya mau ke gunung yang tinggi, dan ini saya lebih semangat karena
gunung pertama dan yang tertinggi kalau kata orang bilang untuk pemula,
biasanya kan gunung papandayan.
Setelah sesampainya di gunung magrib tuh setelah
solat magrib bapak ragu karena baru prrtama kali juga, tetapi kita semua
memberanikan diri kata bapak " ayo jangan lepas dzikir karena kita naik
malam hari dan tidak kemungkinan banyak hal aneh" . kemudian bapak atur
barisan yang barisan pertama sodara saya , kedua pun saudara cowo saya, ketiga
baru saya, keekmpat adik saya dan ke lima bapak saya.
setelah sudah bebeapa jam mendaki saya melihat ada
sesuatu yang lewat di samping saya, saya tidak berani menengok hana cukup
berdoa, ternayata itu sebuah binatang babi hutan, kemudian ada suara harimau,
lalu sebelum saya naik saya searching google dlu bahwa gunung cermai cukup
angker.
udah berjam-jam di atas, belum sampai puncak bahkan
kami merasakan hujan deras beserta angin kencang, sedangkan tenda kita kita
tinggal di bawah, maklum namanya juga pemula jdi kurang teliti dan terbiasa.
kakak dan saya kehabisan oksigen hampir mau pingsan akhirnya jalan sebentar
bertemu tenda-tenda pendaki lainnya akhirnya kita minta tolong numpang
beristirahat sejenak, ternyata hujan semakin deras . mau tidak mau kita numpang
di tenda tersebut, dan untungnya kami bertemu orang-orang bekasi yang baik
seperti mereka yaitu ka cia, ka kribo, ka rizki dan lainnya. ternayata salah
satu dari mereka juga mahasiswa Universitas Gunadarma. ada kejadian aneh ka cia
yang tidur bareng saya kesurupan , alhamdulilah tidak lama , saya merasa tidak
enak karena sebelum kesurupan ka cia habis anter say buang air kecil di pohon
belakang tenda.
setelah itu paginya terbangun subuh sehabis solat
kita jalan nah di bantu lagi dengan abang lupus yang selalu membohongi sayas ,
dia selalu berkata sepertri ini " ayo far dikit lagi, noh puncak dan
kawahnya" padahal masih jauh,tapi berkat dia membohongi saya , saya bisa
sampai puncak.
Segitu saja saya share tentang gunung, di sayangkan
deh buat mahasiswa yang mempunyai waktu luang dan mempunyai teman banyak tidak
naik gunung karena gunung sensasinya luar biasa , saya merasakan setelah sampai
gunung cermai tepatnya di puncaknya. semua terbayarkan dengan melihat keindahan
gunung. INDONESIA HEBAT!
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar