Kamis, 18 Juni 2015

Pengalaman Pertama Mendaki Gunung Cermai, Bersama Keluarga "First Mount"



Pengalaman Pertama Mendaki Gunung Cermai, Bersama Keluarga

      Siapa sih yang tak ingin sampai puncak bersama orang yang disayang, Setelah beberapa hari ditinggal ibu saya merasa ingin mengerjakan hal sesuatu sehingga sibuk lalu lupa dengan apa yang musibah saya alami. Musibah yang sangatlah berat. Kemudian saya bergegas mencari informasi suatu organisasi “Marching Band” karena sejak Sekolah Menengah Pertama kecintaan saya dengan dunia Marching Band sangatlah erat apa lagi marching band menunjukan sikap kekeluargaan. Dan Alahamdulillah sampai sekarang masih suka.

Tidak di sengaja saya searching google untuk mengetahui dan mencari marching band manakah yang mengajak bermain musik sambil Syiar. Ternyata “Marching Band Remaja Istiqlal Jakarta” di bawah naungan Masjid Istiqlal Jakarta.

Saya sudah mengikuti di asrama sabtu Minggu , ketika hari kamis bapak dan kakak adik saya bercerita tentang gunung , saya tidak menghiraukan karena saya pikir tidak akan pergi , tidak tahunya pas ketika saya di asrama hari minggu saya mau balik pulang ke bekasi ternyata saya mempunyai keraguan, lalu saya cek handphone ada sms dari tante saya yang berisikan : farah, pulang ke rumah tante saja soalnya bapak dan kk adik kamu pergi ke gunung.

Dari situ saya kesal saya kecewa saya cape campur aduk semua, karena saya juga pengen dong naik gunung,saya telepon bapak saya tapi bapak saya ga ada pembicaraan yang mengajak saya, saya lalu meminta ikut kemudian di suruh nyusul ke cirebon naik kereta sendiri tepat naik kereta jam 5 sore.
Dengan penuh keberanian,penuh nekat,dan penuh cape hehe . saya nyusul langsung, sesampainya di cirebon saya bertanya kepada bapak saya kenapa saya ga di ajak, setelah mendengar alesan bapak saya. Saya cukup kecewa karena faktor fisik saya suka lemah.

Setelah itu saya langsung bergegas beresin ransel yang mau saya bawa naik gunung, tanpa banyak bicara langsung ikut aja ke mobil langsung, ketika mau berangkat ke kuningan. Sampai saat itu saya pun juga tidak tau pergi ke gunung mana.

Sudah sampai di kuningan tempat di bawah gunung dekat dengan pemukiman warga, ada pintu masuk yang ada tulisan besar GUNUNG CEREMAI. Waw saya mau ke gunung yang tinggi, dan ini saya lebih semangat karena gunung pertama dan yang tertinggi kalau kata orang bilang untuk pemula, biasanya kan gunung papandayan.

Setelah sesampainya di gunung magrib tuh setelah solat magrib bapak ragu karena baru prrtama kali juga, tetapi kita semua memberanikan diri kata bapak " ayo jangan lepas dzikir karena kita naik malam hari dan tidak kemungkinan banyak hal aneh" . kemudian bapak atur barisan yang barisan pertama sodara saya , kedua pun saudara cowo saya, ketiga baru saya, keekmpat adik saya dan ke lima bapak saya.
setelah sudah bebeapa jam mendaki saya melihat ada sesuatu yang lewat di samping saya, saya tidak berani menengok hana cukup berdoa, ternayata itu sebuah binatang babi hutan, kemudian ada suara harimau, lalu sebelum saya naik saya searching google dlu bahwa gunung cermai cukup angker.

udah berjam-jam di atas, belum sampai puncak bahkan kami merasakan hujan deras beserta angin kencang, sedangkan tenda kita kita tinggal di bawah, maklum namanya juga pemula jdi kurang teliti dan terbiasa. kakak dan saya kehabisan oksigen hampir mau pingsan akhirnya jalan sebentar bertemu tenda-tenda pendaki lainnya akhirnya kita minta tolong numpang beristirahat sejenak, ternyata hujan semakin deras . mau tidak mau kita numpang di tenda tersebut, dan untungnya kami bertemu orang-orang bekasi yang baik seperti mereka yaitu ka cia, ka kribo, ka rizki dan lainnya. ternayata salah satu dari mereka juga mahasiswa Universitas Gunadarma. ada kejadian aneh ka cia yang tidur bareng saya kesurupan , alhamdulilah tidak lama , saya merasa tidak enak karena sebelum kesurupan ka cia habis anter say buang air kecil di pohon belakang tenda.


setelah itu paginya terbangun subuh sehabis solat kita jalan nah di bantu lagi dengan abang lupus yang selalu membohongi sayas , dia selalu berkata sepertri ini " ayo far dikit lagi, noh puncak dan kawahnya" padahal masih jauh,tapi berkat dia membohongi saya , saya bisa sampai puncak.
ini lah orang2 yg udah baik banget sama aku dan keluarga smpai aku mulus ada di puncak.
Thanks untuk ka bolang,ka kribo,ka edy, ka rizki dll. Baru kenal udh seperti saudara.

Segitu saja saya share tentang gunung, di sayangkan deh buat mahasiswa yang mempunyai waktu luang dan mempunyai teman banyak tidak naik gunung karena gunung sensasinya luar biasa , saya merasakan setelah sampai gunung cermai tepatnya di puncaknya. semua terbayarkan dengan melihat keindahan gunung. INDONESIA HEBAT!

 

Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar