IBU : “ Tuhan Yang Terlihat ”
Bismillanirohmanirohim,
Alhamdulillah, segala
puji bagi Allah atas berbagai nikmat yang diberikan kepada kita semua, shalawat
dan salam kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Aamiin.
Dengan kerendahan hati,
penulis mempersembahkan tulisan ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas
Softskill dan bertujuan untuk lebih bisa menghargai ibu dan terutama untuk para
lelaki lebih menghargai dan menghormati sosok perempuan.
Pada kesempatan saya kali
ini akan menyampaikan tulisan saya kepada teman-teman blogg saya, Tentang
definisi IBU bagi saya dan Berbagai cerita yang saya sudah lakukan bersama ibu
saya. Disini saya akan menjelaskan Definisi tentang IBU Aantara Lain:
IBU adalah Tuhan Yang terlihat
IBU adalah cahaya hidup ku
IBU adalah harta benda yang tidak bisa di beli oleh
apapun
IBU adalah sosok wanita rendah hati
IBU adalah berlian yang sangat-sangat
mahal yang tidak bisa di beli oleh apapun
IBU adalah Manusia yang paling mulia
IBU adalah sosok perempuan biologis
untuk anak-anaknya kelak
IBU adalah Malaikat tanpa sayap
IBU adalah sekolah pertama bagi
anak-anaknya
IBU adalah sumber kekuatan
IBU adalah sumber inspirasi
IBU adalah Dokter terbaik
IBU adalah Segalanya.
Dengan
segala kelebihan dan kekurangan, saya akan berusaha menyusun tulisan ini
sebaik-baiknya, jika ada yang kurang dan salah tolong di tambahkan.
Ibu mengandung saya
selama 9 bulan , ibu sudah merasakan sakit ketika mengandung saya tetapi dia
bersikap dan merasakan menjadi seorang perempuan seutuhnya. Setelah sembilan
bulan bertaruh rasa sakit yang benar-benar sakit pada waktunya tepat hari senin
Tanggal 26 Agustus 1994 ibu melahirkan saya jam 05.00 WIB.
Saya di ceritakan oleh
tante saya, ibu susah payah hidup dan mati menetes kan air mata ketika
melahirkan. itu air mata kesakitan, itu air mata penantian, itu air mata
kekhawatiran, itu air mata kebahagiaan.
Tepat pada waktunya jam
05.00 setelah bapak saya shalat subuh ibu melahirkan saya di dunia, Terdengar
suara “owwwweeek,owwweekk” Begitulah sekiranya nangis suara bayi. Lalu bapak
mengumandangkan adzan tepat di telinga kanan dan iqomat di telinga kiri.
Sungguh luar biasa rasa
senang kedua orang tua saya, saya sangat beruntung dilahirkan oleh sosok
perempuan yang berhati sabar dan di kumandangkan adzan oleh sosok lelaki
pekerja keras. Tak terasa waktu terus berjalan sudah berumur 3 bulan saya sudah
bisa mengeluarkan air mata dan menangis keras.
Pada saat itu juga saya
sudah mulai bisa lihat dunia,mulai itu juga saya bisa melihat Tuhan yang tampak
jelas di depan saya yaitu IBU. Pada saat itu juga saya belum bisa berfikir
karena masih bayi tetapi pada saat itu saya bisa merasakan belaian seorang ibu.
Hangatnya pelukan
seorang ibu ketika memandikan,membedong saya,di pakaikan gurita di selimuti
kain biar hangat. Ketika itu juga saya mendengar alunan surat-surat suci
al-quran yang di bacakan oleh ibu ketika ingin menidurkan saya.
Cerita tentang kehidupan saya dan wanita terhebat yaitu ibu saya akan di ceritakan di penulisan berikutnya. jangan bosen yaa...
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar