Promosi Penjualan Retail
Membicarakan strategi pemasaran memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan
sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah
dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem
retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran
sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang
kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.
Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan
strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang
paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu
produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan
bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket,
hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan
Hero banyak dicari para konsumen.
Strategi
pemasaran ritel adalah pemasaran yang mengacu kepada variabel, dimana pedagang
eceran dapat mengkombinasikan menjadi jalan alternatif sebagai suatu strategi
pemasaran untuk dapat menarik konsumen. Variabel tersebut umumnya meliputi
faktor seperti : variasi barang dagangan dan jasa yang ditawarkan, harga,
iklan, promosi, dan tata ruang, desain store, lokasi store dan merchanding
Komponen
produk, harga, tempat, dan promosi atau lebih dikenal dengan 4P (product,
price, place, and promotion) dengan menitikberatkan perhatian yang berbeda-beda
pada keempat variabel tersebut karena tergantung kepada sipembuat keputusan
pemasarannya untuk menyesuaikan dengan lingkungan yang cenderung
berubah-ubah yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mencapai
tujuan perusahaan, dimana konsep tersebut berlaku bagi bisnis eceran dengan
penekanan pda faktor yang berlainan
Prinsip
dasar pada ritel modern yang terdiri dari 4 P:
a. Product (Produk)
Produk
menurut Kotler and Armstrong (2001) adalah segala sesuatu yang ditawarkan
kepasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikomsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Menurut Porter (1996), keunggulan suatu
produk agar dapat diterima dan bertahan dipasar ditentukan oleh ciri khas atau
keunikan produk tersebut dibandingkan dengan produk yang lain yang ada dipasar
(Porter, 1996)
b. Price (Harga)
Strategi dalam penetapan harga bisa dilakukan dengan
beberapa cara, misalnya : Harga bundling, harga predatory,
harga berbasis kompetisi, harga cost plus, harga berorientasi
pasar, harga premium, harga psikologis, harga dinamis (Kotler and Armstrong,
2010). Ada tiga pihak yang menjadi dasar pertimbangan dalam penetapan harga
oleh sebuah perusahaan ritel yaitu konsumen, dirinya sendiri, dan pesaing.
Menurut
Ma’ruf (2005) , impementasi strategi harga antara lain :
-
Penetapan harga secara tetap untuk periode waktu tertentu dan harga yang
ditetapkan secara variatif sesuai fluktuasi tingkat permintaan konsumen.
-
Penetapan harga ganjil, seperti Rp. 99.000, Rp. 199.000, Rp. 749.000
- Leader
pricing, penetapan harga dimana profit marginnya lebih
rendah daripada tingkat yang biasa diraih bertujuan untuk menarik konsumen yang
lebih banyak.
-
Penetapan harga paket, yaitu harga yang didiskon untuk penjualan lebih dari
satu unit per itemnya.
-
Harga bertingkat, ini diberlakukan untuk produk yang mempunyai banyak model dan
harga yang beragam.
c. Promotion (Promosi)
Menurut Philip Kotler (1997, p.153) proses keputusan
pembelian dipengaruhi oleh rangsangan pemasaran dan rangsangan lain. Bauran
promosi yang meliputi periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal
selling), hubungan masyarakat (public relation) dan publisitas(publicity),
promosi penjualan (sales promotion), dan pemasaran langsung (direct
marketing) adalah bagian dari rangsangan pemasaran yang merupakan variabel
yang dapat dikontrol oleh perusahaan.
Menurut
Schoell (1993, p.424), Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik,
mengingatkan, dan meyakinkan.
d. Place (Lokasi)
Saluran
pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat
dalam proses menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikomsumsi (Kotler,
2002). Menurut Losch, Lokasi penjualan sangat berpengaruh lokasi penjual
sangat berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh
dari tempat penjual, konsumen makin malas membeli karena biaya transportasi untuk
mendatangi tempat penjual semakin mahal. Losch cenderung menyarankan agar
lokasi produksi berada dipasar atau dekat dengan pasar.
Lokasi
adalah faktor terpenting dalam pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah
gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai
lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang
sama dengan pramuniaga yang sama terampilnya dan mempunyai citra toko yang
bagus.
Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya
perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
Pertama, tentukan target pasar. Meskipun
bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun
sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja
lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau
menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar
menengah keatas.
Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki
konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran.
Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis
retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang
dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu
diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap
akhir pekan.
Ketiga, pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan
lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail.
Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi
usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah
pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha
yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket
atau supermarket.
Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman
image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail.
Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand
yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap
label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga
brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.
Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan
abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para
pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen.
Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias).
Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan
mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah
dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen
merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang
berbelanja kembali.
sumber : http://adelynemc.blogspot.com/2014/10/promosi-penjualan-ritel.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar